Ayah Garda Depan: Program Pemberdayaan Keluarga Berbasis Edukasi dan Mentoring Kolaboratif dalam Pencegahan Stunting di Desa Sungai Alang

Ayah Garda Depan: A Family Empowerment Program Based on Collaborative Education and Mentoring for Stunting Prevention in Sungai Alang Village

https://doi.org/10.56303/jppmi.v4i2.778

Authors

  • Nur Laily Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
  • Andini Octaviana Putri Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
  • Rika Vira Zwagery Program Studi Psikologi, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
  • Fauzie Rahman Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
  • Anggun Wulandari Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
  • Lia Anggraini Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
  • Ahmad Navijay Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
  • Alya Miftahul Jannah Program Studi Psikologi, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
  • Muhammad Andrian Agusetiawan Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
  • Nuraida Keisya Filsahani Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia
  • Gusti Al Azmi Akhmad Ridhani Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Lambung Mangkurat, Indonesia

Keywords:

Ayah, Pemberdayaan Keluarga, Edukasi, Mentoring, Stunting

Abstract

Stunting masih menjadi masalah kesehatan masyarakat serius di Indonesia dengan prevalensi nasional 21,5% pada tahun 2023. Angka lebih tinggi tercatat di Kalimantan Selatan dan Kabupaten Banjar, bahkan mencapai 32,43% di Desa Sungai Alang pada Desember 2024. Faktor risiko utama meliputi rendahnya pengetahuan gizi, pemberian ASI yang tidak optimal, minimnya partisipasi di posyandu dan Bina Keluarga Balita, serta tingginya paparan asap rokok. Masalah mendasar terletak pada pola asuh yang kurang optimal akibat minimnya keterlibatan ayah, yang umumnya masih dipandang sebatas pencari nafkah. Sebagai upaya solutif, Program Ayah Garda Depan dilaksanakan di Desa Sungai Alang dengan tujuan mentransformasi peran ayah menjadi mitra aktif dalam pengasuhan anak. Program ini mencakup sosialisasi, konseling, KIE, pembentukan Komunitas Ayah Berkelas, pemilihan role model ayah, mentoring, serta monitoring dan evaluasi. Intervensi difokuskan pada peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan komitmen ayah dalam mendukung ibu dan pengasuhan anak. Hasil kegiatan menunjukkan mayoritas peserta telah memiliki pengetahuan baik sejak awal, sehingga tidak terdapat perbedaan signifikan antara pretest dan posttest pengetahuan (p=0,625). Hal ini mengindikasikan bahwa tantangan utama bukan terletak pada aspek pengetahuan, melainkan pada transformasi sikap dan perilaku nyata dalam praktik pengasuhan. Oleh karena itu, intervensi yang lebih intensif, berulang, dan berbasis komunitas masih sangat diperlukan agar tercapai perubahan perilaku yang berkelanjutan. Rekomendasi diarahkan pada pendampingan berkelanjutan, integrasi dengan posyandu dan BKB, penyediaan media edukasi praktis, serta kolaborasi lintas sektor, agar program ini berkelanjutan dan berkontribusi pada penurunan stunting.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia. (2013). Menjadi orang tua hebat dalam mengasuh anak. BKKBN RI.

Bhattacharyya, D. S., Sarker, T., Akter, N., Shafique, S., Nabi, M. H., Hawlader, M. D. H., et al. (2023) ‘Factors associated with fathers’ involvement in infant and young child feeding and nurturing care in the urban slums of Bangladesh: A cross‐sectional study’, Food Science & Nutrition, 11(7), pp. 4020-4032.

Cimino, S., Tafà, M. & Cerniglia, L. (2024) ‘Fathers as Key Figures Shaping the Foundations of Early Childhood Development: An Exploratory Longitudinal Study on Web-Based Intervention’, Journal of Clinical Medicine, 13(23), Article 7167.

Dewi Bussa, B., Kiling-Bunga, B. N., Windisany Thoomaszen, F., & Kiling, I. Y. (2018). Persepsi ayah tentang pengasuhan anak usia dini. Jurnal Sains Psikologi, 7.

Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar. (2024). Data status gizi anak bulan November 2024. Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar.

Jeong, J., Bartoli, B. & McCann, J.K. (2024) ‘Development and validation of a measure for father involvement during early childhood in a resource-limited context’, BMC Public Health, 24, Article 2970. doi: 10.1186/s12889-024-20344-9.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Buku kesehatan ibu dan anak. Kementerian Kesehatan RI.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2024). Survei Kesehatan Indonesia 2023. Kementerian Kesehatan RI.

Manirakiza, B., Munezero, F. & Harimenshi, D. (2024) ‘Factors associated with men involvement in child nutrition in health center area of Burundi’, International Journal of Community Medicine and Public Health, 11(12), pp. 4662-4670.

Marsia, K., Juniartati, E., Sulistyawati, D., Singkawang, J. K., Fakultas Kesehatan, & Pontianak, K. (n.d.). Efektivitas modul edukasi Suami Siaga (ESS) terhadap pencegahan stunting. Window of Health: Jurnal Kesehatan, 5(4), 760–771.

Mentari, T. S. (2020). Pola asuh balita stunting usia 24–59 bulan. HIGEIA, 4(4), 610–620.

Michie, S., Atkins, L., & West, R. (2024). The behaviour change wheel: A guide to designing interventions (2nd ed.). Silverback Publishing.

Mukarramah, S., Syintia Ida, A., & Suriani, B. (2023). Program kelas ayah sebagai upaya mencegah stunting. Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo, 7(1).

Putri, A. O., Irwanto, & Adi, A. C. (2018). Factors influencing nutritional and development status among children under five years old of early marriage mother. International Journal of Public Health and Clinical Sciences, 5(4).

Rachmah, D. N., Zwagery, R. V., Azharah, B., & Azzahra, F. (2022). Psikoedukasi mengenai stunting pada anak dan peran pengasuhan orangtua untuk meningkatkan pengetahuan mengenai stunting. Altruis: Journal of Community Services, 3(1), 116–121. https://doi.org/10.22219/altruis.v3i1.18390

Rachmawati, E., Putri, D., & Nugroho, B. (2025). Determinants of father involvement in child feeding and stunting prevention in Indonesia. Public Health Nutrition, 28(5), 1231–1240.

Rahman, F., Syamsul Arifin, M., Rosihan Adhani, F., Meitria Syahadatina Noor, F., Muhammad Abdan Shadiqi, M., et al. (2024). Kinerja tenaga pelaksana gizi: Strategi untuk menurunkan kasus stunting [E-book]. Uwais Inspirasi Indonesia. http://www.penerbituwais.com

Rahman, H., Yusuf, A., & Latifah, N. (2024). Knowledge–practice gap in maternal and child health: A systematic review. Global Health Action, 17(1), 228–239. https://doi.org/10.1080/16549716.2024.2283947

Rahayu, A., Yulidasari, F., Putri, A. O., & Anggraini, L. (2018). Study guide: Stunting dan upaya pencegahannya. CV Mine.

Sa’id, M., Noorrizki, R. D., & Avezahra, M. H. (2024). Psikoedukasi fathering untuk meningkatkan keterlibatan dan kompetensi ayah dalam pengasuhan anak. I-Com: Indonesian Community Journal, 4(1), 39–47.

Tim Audit Kasus Stunting Kabupaten Banjar. (2024). Laporan audit kasus stunting 1 Kabupaten Banjar tahun 2024. Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar.

jppmi

Published

2025-11-01

How to Cite

Laily, N., Putri, A. O. ., Zwagery, R. V. ., Rahman, F. ., Wulandari, A. ., Anggraini, L. ., Navijay, A. ., Jannah, A. M. ., Agusetiawan, M. A. ., Filsahani, N. K. ., & Ridhani, G. A. A. A. . (2025). Ayah Garda Depan: Program Pemberdayaan Keluarga Berbasis Edukasi dan Mentoring Kolaboratif dalam Pencegahan Stunting di Desa Sungai Alang: Ayah Garda Depan: A Family Empowerment Program Based on Collaborative Education and Mentoring for Stunting Prevention in Sungai Alang Village. Jurnal Pengabdian Dan Pengembangan Masyarakat Indonesia, 4(2), 308–315. https://doi.org/10.56303/jppmi.v4i2.778

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)