Edukasi dan Pemberian Makanan Tambahan Berbahan Pangan Lokal (Daun Kelor) Pada Balita Stunting di Desa Lipukasi

Education and Provision of Supplementary Food Made from Local Food (Moringa Leaves) for Stunted Toddlers in Lipukasi Village

https://doi.org/10.56303/jppmi.v4i1.304

Authors

  • Dewi Srinita Abbas Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Parepare, Indonesia
  • Najmah Mudiah Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Parepare, Indonesia
  • Nursyelah Nursyelah Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Parepare, Indonesia
  • Anggi Maharani Syah Putri Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Parepare, Indonesia
  • Diva Aprilya Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Parepare, Indonesia
  • Marwah R Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Parepare, Indonesia

Keywords:

Daun Kelor, Edukasi, Pemberian Makanan Tambahan, Pangan Lokal, Balita, Stunting

Abstract

Daun kelor merupakan tanaman tropis yang mudah didapatkan di Desa Lipukasi, kecamatan Tanete Rilau. Stunting merupakan masalah yang signifikan di daerah pendesaan, masalah yang menganggu pertumbuhan fisik anak, tetapi juga memiliki dampak jangka panjang yang berpotensi mengganggu kemampuan belajar dan meningkatkan risiko penyakit kronis. Pengabdian ini bertujuan mengedukasi masyarakat Desa Lipukasi, Kabupaten Barru, mengenai pemanfaatan pangan lokal, khususnya daun kelor, sebagai makanan tambahan untuk meningkatkan asupan gizi balita stunting. Kegiatan ini melibatkan ibu balita, kader posyandu dan anak stunting berjumlah 30 orang sebagai peserta. dengan metode yang mencakup edukasi PMT melalui PPT, serta distribusi PMT puding kelor oleh tim pengabmas (Tim pengabdian masyarakat) dan juga berperan sebagai fasilitator, dengan dukungan dari TP-PKK Desa Lipukasi. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa pendekatan yang terstruktur dan kolaboratif efektif dalam meningkatkan pemahaman tentang daun kelor serta memperbaiki status gizi balita. Kegiatan ini juga memperkuat literasi kesehatan di kalangan peserta, yang dapat berkontribusi pada penurunan prevalensi stunting jangka panjang. Kesimpulannya, intervensi multifaset yang menggabungkan edukasi kesehatan dan suplementasi gizi sangat penting dalam pencegahan stunting pada balita, dan perlu diterapkan secara lebih luas di lingkungan masyarakat lain untuk mencapai dampak yang lebih signifikan.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Diya Sri Widiyanti; Rif’an Fauzi; Aisyah Afarona;. (2021). Penanggulangan Masalah Stunting Balita Melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Puding Kelor Di Desa Kutogirang. Jurnal Pengabdian Siliwangi. Vol 7, No 2 (2021)

Makkulawu, A., & Amalia, L. (2022). Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pemanfaatan Daun Kelor Sebagai Pencegahan Stunting Dengan Pemberian Makanan Tambahan. Jurnal Pengabdian Masyarakat Farmasi : Pharmacare Society. Vol 1, No 2 (2022)

Mulyani, Y., & Ariani, A. (2024). Efektivitas Edukasi Leafleat dan PMT Puding Daun Kelor Terhadap Motivasi Kader dalam Pencegahan Stunting. Jurnal Ilmiah Kesehatan. Vol 13, No 2 (2024)

Oyeyinka. (2018). Moringa oleifera as a food fortificant: Recent trends and prospects. Journal of the Saudi Society of Agricultural Sciences. Volume 17, Issue 2, April 2018, Pages 127-136

riyanti, chika; raharjo, santoso tri;. (2022). Asset Based Community Development Dalam Program Corporate Social Responsibility (CSR). Jurnal Kolaborasi Resolusi Konflik, 115-126.

Wati, N. (2020). Analisis Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Terhadap Status Gizi Anak di Posyandu Kelurahan Sambungharjo Semarang. Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Anak Usia Dini. Vol 6, No 2 (2020)

1

Published

2025-05-20

How to Cite

Abbas, D. S. ., Mudiah, N. ., Nursyelah, N., Putri, A. M. S. ., Aprilya, D. ., & R, M. . (2025). Edukasi dan Pemberian Makanan Tambahan Berbahan Pangan Lokal (Daun Kelor) Pada Balita Stunting di Desa Lipukasi: Education and Provision of Supplementary Food Made from Local Food (Moringa Leaves) for Stunted Toddlers in Lipukasi Village. Jurnal Pengabdian Dan Pengembangan Masyarakat Indonesia, 4(1), 24–30. https://doi.org/10.56303/jppmi.v4i1.304

Issue

Section

Articles