Pemberian Makanan Tambahan Pada Balita Berisiko Stunting Di Desa Rerang Kecamatan Dampelas

https://doi.org/10.56303/jppmi.v1i2.51

Authors

  • Jamaluddin Jurusan Farmasi, Universitas Tadulako, Kota Palu, Indonesia
  • Jaya I. Madina Jurusan Farmasi, Universitas Tadulako, Kota Palu, Indonesia
  • Nur Saida Jurusan Farmasi, Universitas Tadulako, Kota Palu, Indonesia
  • Ega Ayu Andari Jurusan Biologi, Universitas Tadulako, Kota Palu, Indonesia
  • Nurul Mujahida Jurusan Biologi, Universitas Tadulako, Kota Palu, Indonesia
  • Nur Fahmi Jurusan Biologi, Universitas Tadulako, Kota Palu, Indonesia
  • Rosmala Nur Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Tadulako, Kota Palu, Indonesia
  • Pitriani Program Studi Kesehatan Masyarakat, Universitas Tadulako, Kota Palu, Indonesia

Keywords:

Stunting, Pemberian Makanan Tambahan, Balita, Asupan Gizi

Abstract

Stunting merupakan kegagalan tumbuh kembang anak yang disebabkan oleh kekurangan nutrisi, infeksi berulang dan stimulasi psikososial yang tidak mencukupi yang ditandai dengan tinggi badan berada dibawah standar deviasi pada kurva tinggi menurut usia. salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya stunting yaitu asupan nutrisi. Anak dengan pemberian nutrisi yang kurang secara terus menerus dapat memicu kekurangan gizi kronis yang berakibat balita menjadi pendek. kegiatan ini bertujuan untuk ikut berkontribusi dalam percepatan penurunan angka kejadian stunting serta membantu meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat terutama ibu rumah tangga mengenai pentingnya komponen asupan nutrisi dalam pertumbuhan anak. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini yaitu metode observasi, studi dokumen dan metode dokumentasi. Hasil dari data yang didapatkan menunjukkan adanya perbedaan berat badan dan tinggi badan yang signifikan sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan pada balita yang berisiko terkena stunting. Kurangnya pengetahuan orang tua mengenai asupan gizi mengakibatkan kurangnya asupan nutrinya yang didapatkan oleh balita. Pemberian makanan tambahan menjadi salah satu cara dalam pencegahan stunting yang cukup efisien agar dapat menurunkan angka stunting di Indonesia khususnya di Desa Rerang Kecamatan Dampelas

Downloads

Download data is not yet available.

References

Erdiana, L., Simanjuntak, B. Y., & Krisnasary, A. (2021). Pengaruh Pemberian Cookies Pelangi Ikan Gaguk (Arius thalassinus) Terhadap Perubahan Berat Badan Anak PAUD IT IQRA’ Kota Bengkulu. Journal of Nutrition College, 10(1), 26–30. https://doi.org/10.14710/jnc.v10i1.29246

Farah Okky Aridiyah, Ninna Rohmawati, M. R. (2015). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Balita di Wilayah pesedaan dan perkotaan. 3(1), 164–170. https://doi.org/10.1007/s11746-013-2339-4

Hana, S. A., & Martha, I. K. (2012). Faktor Risiko Kejadian Stunting Pada Anak Usia 12-36 Bulan Di Kecamatan Pati, Kabupaten Pati. Journal of Nutrition College, 1(1), 30–37.

Inayah, M., & Hartono, M. (2019). Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Dan Stimulasi Terhadap Pertumbuhan Dan Perkembangan Balita Bgm Usia 1-2 Tahun. Kajen: Jurnal Penelitian Dan Pengembangan Pembangunan, 2(01), 61–70. https://doi.org/10.54687/jurnalkajenv02i01.6

Iskandar. (2017). Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Modifikasi Terhadap Status Gizi Balita ( Effect of supplementary feeding modification on nutritional status of toddler ). Aceh Nutrition Journal, 2(November), 120–125.

Ismawati, R., Soeyonoa, R. D., Romadhoni, I. F., & Dwijayanti, I. (2020). Nutrition intake and causative factor of stunting among children aged under-5 years in Lamongan city. Enfermeria Clinica, 30(August 2018), 71–74. https://doi.org/10.1016/j.enfcli.2019.10.043

Millward, D. J. (2017). Nutrition, infection and stunting: The roles of deficiencies of individual nutrients and foods, and of inflammation, as determinants of reduced linear growth of children. Nutrition Research Reviews, 30(1), 50–72. https://doi.org/10.1017/S0954422416000238

Oktavia Ningtias, L., & Solikhah, U. (2020). Perbedaan Pola Pemberian Nutrisi pada Balita dengan Stunting dan Non-Stunting di Desa Rempoah Kecamatan Baturaden Lely Oktavia Ningtias 1 , Umi Solikhah 1 1. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak, 3(1), 1–8.

Picauly, I., & Toy, S. M. (2013). Analisis Determinan Dan Pengaruh Stunting Terhadap Prestasi Belajar Anak Sekolah Di Kupang Dan Sumba Timur, Ntt. Jurnal Gizi Dan Pangan, 8(1), 55. https://doi.org/10.25182/jgp.2013.8.1.55-62

Putri, A. S. R., & Mahmudiono, T. (2020). Efektivitas Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Pemulihan Pada Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Simomulyo, Surabaya. Amerta Nutrition, 4(1), 58. https://doi.org/10.20473/amnt.v4i1.2020.58-64

Sekarini, S. (2022). Kejadian Stunting Pada Balita Ditinjau Dari Karakteristik Umur Dan Jenis Kelamin. Jurnal Ilmu Kesehatan MAKIA, 12(1), 8–12. https://doi.org/10.37413/jmakia.v12i1.186

Subarkah, T., & Rachmawati, P. D. (2012). Pola Pemberian Makan Terhadap Peningkatan Status Gizi pada Anak Usia 1 – 3 Tahun ( Feeding Pattern Toward the Increasing of Nutritional Status in Children Aged 1 – 3 Years ). Journal of Education and Clinic, 1, 146–154

Published

2022-11-03

How to Cite

Jamaluddin, Madina, J. I. ., Saida, N. ., Andari, E. A. ., Mujahida, N. ., Fahmi, N. ., Nur, R. ., & Pitriani. (2022). Pemberian Makanan Tambahan Pada Balita Berisiko Stunting Di Desa Rerang Kecamatan Dampelas. Jurnal Pengabdian Dan Pengembangan Masyarakat Indonesia, 1(2), 76–80. https://doi.org/10.56303/jppmi.v1i2.51

Issue

Section

Articles