Agribisnis Usaha Kopi Pasca Panen Hingga Pengemasan Berbasis Teknologi Inovasi Di Wilayah Transmigrasi Lembantongoa Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi

https://doi.org/10.56303/jppmi.v3i2.291

Authors

  • Mohammad Irfan Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Indonesia
  • Taufiq Eka Riandhana Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Indonesia
  • Miftahul Maulita Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Indonesia
  • M. Ashad Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Indonesia
  • Rafik Wiranto Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Indonesia
  • Moh Teguh Maulana Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Indonesia
  • Jems Jems Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Indonesia

Keywords:

Usaha, Agribisnis, Kopi

Abstract

Agribisnis usaha penggolahan kopi pasca panen biji kopi di tingkat masyarakat petani di Wilayah Kabupaten Sigi, khususnya desa-desa penghasil kopi masih sangat terbatas. Salah satu desa penghasil biji kopi kualitas terbaik adalah Desa Lembantongoa, namun dari proses pengolahan masih sangat terbatas. Kemampuan petani kopi dalam mengolah proses biji kopi pasca panen,mulai dari proses pemetikan, penyimpanan, sortir basah dan kering serta penjemuran masih tergolong kualitas rendah, sehingg dihargai rendah oleh konsumen pembeli kopi. Hal ini menyebabkan harga jual biji kopi ditingkat petani sebesar Rp. 10.000 – 19.000/perkilo/perkaleng. Oleh karena itu, kegiatan pengabdian ini ditargetkan dapat membantu petani kopi dalm proses pengolahan pasca panen kopi, yang dimulai proses pemetikan hingga pengupasan dengan mesin pulper sampai pada tahap pengemasan, Sehingga dapat meningkatkan kualitas mutu kopi yang sesuai standart baku mutu, melalui penggunaan teknologi inovasi sederhana dan akan meningkatkan harga jual kopi dipasaran Kota Palu dan sekitarnya. Pelaksanaan kegiatan didasarkan pada tujuan kegiatan pengabdian dengan target dan luaran yang tepat sasaran. Metode pelaksanaan pada kegiatan pengolahan dilakukan dengan beberapa tahap, diantaranya; Tahap I Proses Pengolahan Basah Biji Kopi; Tahap II Proses Pengolahan Kering Biji Kopi; Tahap III Proses Pengolaha Teh Kulit Kopi; Tahap IV Proses Pembuatan Selai Kopi. Selanjutnya melakukan promosi serta memperkenalkan berbagai olahan turunan kopi yang dapat dihasilkan dari pemanfataan kopi pasca panen. Adapun output atau luaran kegiatan ini adalah produk luaran yang akan dicapai pada penelitian ini yaitu; (1) Kopi kualitas medium hingga premium; (2) Kaskara/teh; (3) Selai Kopi; (4) Artikel / Proses Pembuatan Terupload di Youtube

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ariva, A. N., Widyasanti, A., & Nurjanah, S. (2020). Pengaruh Suhu Pengeringan terhadap Mutu Teh Cascara dari Kulit Kopi Arabika (Coffea Arabica). Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian Indonesia, 19-28

Barus, W. B. J. (2019). Pengaruh Lama Fermentasi dan Lama Pengeringan terhadap Mutu Bubuk Kopi. Wahana Inovasi : Jurnal Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat UISU, 8(2), 111–115.

Budiman, Haryanto. 2012. Prospek Tinggi Bertanam Kopi. Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Firman. 2011. Analisa Kopi. (Http://www.gedoor.com/wpcontent/uploads/2011/AnalisaKopipublish. (Diakses 30 Januari 2022).

Hakim, M. L., Septian, A., Rusdiyana, L., Shiddieqy, R. H., Pradityana, A., Mirmanto, H., & Widiyono, E. (2022). Solusi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Kopi dengan Menggunakan Pengering Dingin untuk Mengeringkan Cascara. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 543 - 220

Muchtadi, 2010.. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. 2010. Bogor: Alfabeta CV

Mulyani, A. (2019). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kopi Robusta Terhadap Peningkatan Pendapatan Ekonomi dalam Perspektif Ekonomi Islam (Studi di Perkebunan Kopi Robusta Desa Talang Bandung Bawah Kecamatan Sumber Jaya Kabupaten Lampung Barat) (Doctoral dissertation, UIN Raden Intan Lampung)

IFIC International Food Information Council Foundation. 2007. Caffeine and Health: Clarifyng The Controversies. http:// www.ific.org. [30 Desember 2007].

Prastowo, B., Karmawati, E., Rubiji, Siswanto, Indrawanto, C., Munarso, S.J. 2010. Budidaya dan pasca panen kopi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan. Bogor.

Rahardjo Pudji. 2012. Panduan Budidaya dan Pengolahan Kopi Arabika dan Robusta. Jakarta: Penebar Swadaya.

Santrock J. 2003. Perkembangan Remaja edisi ke 6. (Adelar dan Saragih, penerjemah). Erlangga, Jakarta.

Published

2024-11-20

How to Cite

Irfan, M. ., Riandhana, T. E., Maulita, M., Ashad, M. ., Wiranto, R. ., Maulana, M. T., & Jems, J. (2024). Agribisnis Usaha Kopi Pasca Panen Hingga Pengemasan Berbasis Teknologi Inovasi Di Wilayah Transmigrasi Lembantongoa Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi. Jurnal Pengabdian Dan Pengembangan Masyarakat Indonesia, 3(2), 173–179. https://doi.org/10.56303/jppmi.v3i2.291

Issue

Section

Articles