Early Breastfeeding Practices, Energy and Protein Intake, Risk of Stunting in Coastal Areas of Sampang Regency, East Java Province: A Cross-Sectional Study

Nuril Alfiatul  Khomisah; Nur Hafidha  Hikmayani; Ari Natalia  Probandari

doi:10.56303/jhnresearch.v4i3.550

Authors

Nuril Alfiatul Khomisah Department of Nutrition, Faculty of Graduate School, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
Nur Hafidha Hikmayani Department of Pharmacology, Faculty of Medicine, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia
Ari Natalia Probandari Department of Public Health, Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Indonesia

Keywords:

Energy Intake, Protein Intake, Breastfeeding, Stunting, Coastal Areas

Abstract

Stunting remains a significant public health issue in Indonesia, particularly in coastal areas with limited access to nutrition and healthcare services. This study aims to identify early risk factors for stunting in children aged 12–59 months in the coastal areas of Sampang Regency, East Java. The study design employed a cross-sectional approach with a sample size of 250 children, selected randomly in proportion to the population. Data were collected through anthropometric measurements, structured questionnaires, and 24-hour food recalls. Analysis was performed using the chi-square test and simple logistic regression. The results showed a prevalence of stunting of 25,2%. Not getting breast milk in the first two days postpartum (OR=2,447), not getting exclusive breastfeeding for <6 months (OR=2,766), insufficient energy intake (OR=27,695), and insufficient protein intake, which showed the highest risk (OR=192,85), were associated with stunting (p<0,05). In contrast, early initiation of breastfeeding and continued breastfeeding at 12–23 months of age were not significantly associated with stunting. These findings underscore the importance of early nutritional practices and adequate intake of macronutrients, particularly protein, in efforts to prevent stunting. Focused nutritional interventions during the first 1,000 days of life need to be prioritized, including improving maternal education and the quality of children’s food intake.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Sumartini E. Studi Literatur Riwayat Penyakit Infeksi dan Stunting pada Balita. Jurnal Kesehatan Mahardika. 2022;9(1):55–62.

Kemenkes RI. Standar Antropometri Anak Nomor 2 Tahun 2020. In: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI; 2020. p. 1–78.

Shodikin AA, Mutalazimah M, Muwakhidah M, Mardiyati NL. Tingkat Pendidikan Ibu dan Pola Asuh Gizi Hubungannya dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan. Journal of Nutrition College. 2023;12(1):33–41.

Riskesdas. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan; 2013.

Riskesdas. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian RI Tahun 2018. Jakarta. Kementrian Kesehatan; 2018.

Kemenkes RI. Hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) Tingkat Nasional Provinsi dan Kabupaten Kota Tahun 2022. Kementerian Kesehatan RI. Jakarta; 2022. 1–7 p.

Kemenkes RI. Survei Kesehatan Indonesia. Vol. 01, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan. Jakarta: Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI; 2023. 1–68 p.

Dasman H. Empat Dampak Stunting Bagi Anak dan Negara Indonesia. The Conversation (Disipln Ilmiah, gaya Jurnalistik) [Internet]. 2019;22–4. Available from: http://repo.unand.ac.id/21312/1/Empat dampak stunting bagi anak dan negara Indonesia.pdf

Nisrawati, H. SHA, Demmalewa JQ, Abdurrakhman, Abadi E. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Kejadian Stunting pada Balita di Wilayah Pesisir Desa Sorue Jaya Kecamatan Soropia Kabupaten Konawe. Jurnal Kesehatan Masyarakat Celebes. 2022;3(2):70–80.

Soliman A, De Sanctis V, Alaaraj N, Ahmed S, Alyafei F, Hamed N, et al. Early and Long-Term Consequences of Nutritional Stunting: From Childhood to Adulthood. Acta Biomedica. 2021;92(1):1–12.

Sampe SA, Toban RC, Madi MA. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Stunting Pada Balita. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 2020;11(1):448–55.

Salamah U, Prasetya PH. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kegagalan Ibu dalam Pemberian Asi Eksklusif. Jurnal Kebidanan Malahayati. 2019;5(3):199–204.

Sunartiningsih, Fatoni I, Ningrum NM. Hubungan Inisiasi Menyusu Dini dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-24 Bulan. Jurnal Kebidanan. 2021;10(2):66–79.

Tanzil L, Hafriani H. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Stunting Pada Balita Usia 24-59 Bulan. Jurnal Kebidanan Malahayati. 2021;7(1):25–31.

Kemenkes KRI. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 Tentang Standar Antropometri Anak. In 2020. p. 1–9.

Kementerian K. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019 Tentang Angka Kecukupan Gizi. In: Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. 2019. p. 1–33.

Wulandari S, Novisa Shandra Y, Hidayat Lazuardy A, Tussyifa A, Prasetyawati M. Penyuluhan Pencegahan Stunting dengan Metode Emodemo. Seminar Nasional Pengabdian Masyarakat LP UMJ [Internet]. 2022;1–5. Available from: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaskat

Selina Fabrianti E, Kartika Sari D. Pengaruh Edukasi Tentang Stunting Menggunakan Media Booklet Terhadap Tingkat Kecemasan Ibu Balita Di Wilayah Cepogo. OVUM : Journal of Midwifery and Health Sciences. 2022;2:65–71.

Juliyusman, Afrinis N, Syahda S. Hubungan Asupan Energi dengan Kejadian Stunting pada Balita di Desa IV Kota Setingkai. Jurnal Kesehatan Terpadu. 2023;2(4):417–25.

Zogara AU, Pantaleon MG. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat. 2020;9(2):85–92.

Mufdlilah. Buku Pedoman Pemberdayaan Ibu Menyusui Pada Program ASI Eksklusif. Yogyakarta; 2017. 0–38 p.

Noviasty R, Wijaya DP, Kamba I. Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini dan Dukungan Tenaga Kesehatan Mempengaruhi Stunting Bayi Usia 6-12 Bulan Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Gizi dan Kesehatan. 2023;7(1):74–82.

Eldrian F, Karinda M, Setianto R, Dewi BA, Guzmira YH. Hubungan Riwayat Penyakit Infeksi dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Puskesmas Cipadung Kota Bandung. Jurnal Manajemen Kesehatan. 2023;9(1):80–9.

Ratih R, Kartinawati KT, Darwata IW, Yanti NKRR. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Anak Usia 2-5 tahun di Puskesmas Ubud 1 Gianyar. e-Journal AMJ (Aesculapius Medical Journal). 2022;2(1):26–34.

Husna N, Amin FA, Ramadhaniah. Hubungan Asupan Energi Protein Penyakit Infeksi Akses Pelayanan Terhadap Stunting di Puskesmas Cubo. Jurnal Kesehatan tambusai. 2023;4(3):3285–91.

Barokah L, Zolekhah D. Determinan Masalah Gizi Balita. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2021;5(2):1111–7.

Rina Hizriyani, Toto Santi Aji. Pemberian Asi Eksklusif Sebagai Pencegah Stunting. Jurnal Jendela Bunda. 2021;8(2):56–62.

Noorhasanah E, Tauhidah, Isna N, Putri CM. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Tatah Makmur Kabupaten Banjar. Journal of Midwifery and Reproduction. 2020;4(1):13.

Maesarah M, Adam D, Hatta H, Djafar L, Ka’aba I. Hubungan Pola Makan dan Riwayat ASI Ekslusif dengan Kejadian Stunting Pada Balita di Kabupaten Gorontalo. Public Health Nutrition Journal. 2021;1(1):50–8.

Yuwanti Y, Mulyaningrum FM, Susanti MM. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Stunting Pada Balita di Kabupaten Grobogan. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama. 2021;10(1):74.

Kurniati R, Aisyah S, Anggraini H, Wathan FM, Studi P, Kebidanan S, et al. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Stunting pada Balita Usia 24-60 Bulan. Aisyiyah Medika. 2022;7:11–23.

Sari HP, Natalia I, Sulistyaning AR, Farida F. Hubungan Keragaman Asupan Protein Hewani Pola Asuh Makan dan Higiene Sanitasi Rumah dengan Kejadian Stunting. Journal of Nutrition College. 2022;11(1):18–25.

Nugraheni D, Nuryanto N, Wijayanti HS, Panunggal B, Syauqy A. ASI Eksklusif dan Asupan Energi Berhubungan dengan Kejadian Stunting Pada Usia 6 – 24 Bulan di Jawa Tengah. Journal of Nutrition College. 2020;9(2):106–13.