Penyuluhan Pencegahan dan Penanganan Penyakit Budug Di Lingkungan Suku Baduy Mualaf

https://doi.org/10.56303/jppmi.v1i1.11

Authors

  • Rukman Abdullah Program Studi Kedokteran, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia
  • Siti Herawati Program Studi Kedokteran, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia
  • Amalia Kartika Sari Program Studi Kedokteran, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Indonesia

Keywords:

Penyuluhan, Penyakit Budug, Masyarakat Baduy Mualaf, PHBS, Obat Alami

Abstract

Tujuan kegiatan yaitu penyuluhan tentang pencegahan dan penanganan penyakit budug di lingkungan suku Baduy Mualaf. Metode yang dilakukan adalah dengan melakukan penyuluhan kepada masyarakat baduy dengan metode ceramah dan menggunakan poster tentang pencegahan dan penanganan penyakit budug. Poster yang dibuat berisikan informasi mengenai pengertian dari penyakit budug, cara penularan, upaya pencegahan dan penggunaan obat alami. Pengetahuan dan praktek PHBS ini merupakan salah satu faktor penting yang mempengaruh terjadinya penyakit budug karena berhubungan dengan tindakan dalam memlihara dan meningkatkan status kesehatan dan kearifan lokal baduy tentang pengobatan tradisional khususnya yang berbasis tanaman. Kegiatan pengabdian ini memberikan kontribusi kepada masyarakat Baduy Mualaf untuk meningkatkan praktek PHBS dan memanfaatkan obat alami yang berbasis tanaman seperti penggunaan kulit pohon terep untuk mengatasi gatal-gatal seperti penyakit budug

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdillah, K. Y. (2020). Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Kejadian Skabies Di Pondok Pesantren. Jurnal Medika Hutama, 2(1), 261–265.

Agustina, Z. A., Suharmiyati, Nf., & Ipa, M. (2017). Penggunaan Kecombrang (Etlingera elatior) sebagai Alternatif Pengganti Sabun dalam Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Suku Baduy. Media Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 26(4), 235–242. https://doi.org/10.22435/mpk.v26i4.5179.235-242

Anwar, F., & Riyadi, H. (2009). Nutrition and Health Status of Baduy Tribe. Jurnal Gizi Dan Pangan, 4(2), 72–82.

Cakmoki. (2007). Skabies (Gudikan). Palaran.

Djuanda, A. (2007). Ilmu penyakit kulit dan kelamin. Jakarta Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI).

Hayati, I., Anwar, E. N., & Syukri, M. Y. (2021). Edukasi Kesehatan dalam Upaya Pencegahan Penyakit Skabies di Pondok Pasantren Madrasah Tsanawiyah Harsallakum Kota Bengkulu. Abdihaz: Jurnal Ilmiah Pengabdian Pada Masyarakat, 3(1), 23–28. https://doi.org/10.32663/abdihaz.v3i1.1768

M, S. Y., Gustia, R., & Anas, E. (2018). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Skabies di Wilayah Kerja Puskesmas Lubuk Buaya Kota Padang Tahun 2015. Jurnal Kesehatan Andalas, 7(1), 51–58. https://doi.org/10.25077/jka.v7i1.779

Permana, R. C. E. (2009). Masyarakat Baduy dan pengobatan tradisional berbasis tanaman. Wacana, 11(2), 81–94.

Setyaningrum, Y. I. (2016). Prevalensi dan analisis penyebab skabies di pondok pesantren Malang Raya sebagai materi pengembangan buku saku tentang skabies dan upaya pencegahannya [Doctoral, Universitas Negeri Malang]. http://repository.um.ac.id/64646/

Sutarto, & Chania, E. (2017). Penyuluhan Pengendalian Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Natar, Desa Kalisari Kecamatan Natar. JPM Ruwa Jurai, 3, 56–60.

Published

2022-05-31

How to Cite

Abdullah, R., Herawati, S. ., & Sari, A. K. . (2022). Penyuluhan Pencegahan dan Penanganan Penyakit Budug Di Lingkungan Suku Baduy Mualaf. Jurnal Pengabdian Dan Pengembangan Masyarakat Indonesia, 1(1), 18–22. https://doi.org/10.56303/jppmi.v1i1.11

Issue

Section

Articles